Selasa, April 15, 2008

Maling

“Astaghfirullaah…” itu kata pertama yang bisa terucap saat tahu bahwa ada barang-barang dan uang dengan jumlah yang ‘lumayan’ telah hilang dari pemiliknya di rumah yang kuhuni. Dari observasi, ternyata tinggal 4 orang yang jadi tersangka, yang lainnya gugur karena selain itu anggota keluarga sendiri, juga aku kenal betul siapa mereka, yang gak mungkin banget mereka menjadi pencuri, kecuali mungkin mereka terserang gangguan jiwa hehehe.
4 orang ini sebut aja A,B,C dan D.
Si A ini adalah sepupuku (10th) yang dinunutkan di keluargaku. Emang, dia bandel, tapi sefahamku sebandel-bandelnya dia kemungkinan besar gak bakal nyuri. Apalagi dengan jumlah uang segitu (500rb). Untuk apa ya uang segitu bagi anak seumur dia?pasti bisa beli buannyyyyyyyak dong!!! Tapi gak ada tuh barang yang mencolok bertambah di kamarnya ataupun menjadi miliknya!
Si B ini (±17th) salah satu ‘pembantu’ di rumahku. Dia orangnya polos, ceplas-ceplos, tapi kadang kurang tahu sopan santun. Sejauh yang aku tahu, orangnya cukup jujur. Juga cukup telaten. Meski seringkali keluar kekanak2annya yang menurutku wajar dengan umurnya yang masih segitu. Tapi menurutku cara pandangnya cukup dewasa dibanding tua umurnya. Dia itu, kalo melakukan kesalahan pasti cukup ketakutan. Jadi menurutku dia gak mungkin berani mengambil barang berharga. Lagian, beberapa hari belakangan dia pulang kampung tapi tetep ada kehilangan. Jadi, bagiku dia bukan lagi tersangka!
Si C (±23th) adalah salah satu saudara jauhku. Tapi, aku baru kenal 1 tahun belakangan, ya karena dia bekerja di tempatku. Bagi orang yang jarang berinteraksi dengannya, dia sangat pendiam. Bahkan, kata-kata yang sering terucap hanya “em” dengan nada rendah dan tidak ada sedetik hehehe. Mungkin itu karena background keluarganya yang miskin dengan banyak saudara kandung dan bapak yang mempunyai 2 istri. Jadi menurutku dia tidak PD dengan keadaan dirinya. Bahkan dalam mengambil keputusan pun dia sering bahkan hampir selalu tergantung pada orang lain. Dengan sifat dia yang introvert itu, cukup sulit mengetahui apa yang terpendam dalam dirinya. Mungkin saja dia yang mengambil uang itu. Tapi, dengan sifat dia yang sangat tergantung pada orang lain itu rasanya cukup sulit membayangkan dia sebagai “si pencuri”. Menurutku bukan dia tuh.
Nah, Si D ini (±30th) yang menurutku paling mungkin jadi tersangka utama. Dia adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Dan juga keluarga kurang mampu. Bisa dibilang, dia itu tulang punggung keluarga. Kakaknya, entah mengapa hampir tidak pernah dimintai uang oleh adik-adiknya. Yach, setahuku adik-adiknya selalu minta uang untuk keperluan dan KEINGINAN mereka kepada si D. Dan D, sayangnya hampir selalu mengabulkan keinginan adik-adiknya itu, meski menurutku itu bukanlah hal yang utama. Bahkan D rela hutang sana-sini untuk hal semacam itu. Dan hutang tersebut sering dilalaikan olehnya, sampai-sampai yang punya hutang enggan menagih karena seringnya mereka menagih. Entah keluarganya tahu tentang hal ini atau tidak. Menurutku, dia ingin dianggap adik-adiknya sebagai pelindung. Atau dia ingin dianggap “wonderwoman “ oleh keluarganya? Who knows! Sudah cukup banyak orang yang menegur dia tentang sifat buruk dia : gali lubang tutup lobang. Tapi nyatanya, tadak berubah tuh! Bahkan, semakin hari hutangnya semakin banyak dan semakin sering dia berbohong. Duh, sering aku merasa kasihan padanya. Tapi, kritik dan saran baginya hanya angin lalu. Rasanya belum cukup kata-kata diatas menggambarkan betapa aku “ngelus dodo” atas perilaku dia.
Nah, meski aku sudah memiliki tersangka kuat dalam kasus ini, aku tetep belum bisa mengumpulkan bukti dan juga tidak ada saksi. Aku bingung harus bagaimana nie. Please…help me! Dan lagi : gimana cara membantu masalah si D ya?

Tidak ada komentar:

assalamu'alaikum....

hopefully this can be "something" for anybody