Barusan aja film “Spanglish” kutonton. Dan – u know me laah – aku nangis.

Jalan ceritanya bagus. Ending-nya smuanya menemukan jalan menuju kebaikan. Kebaikan yang sebenarnya meskipun itu pahit caranya.

Tapi itu sangat membuatku menyadari betapa aku menyayangi keluargaku. Kehidupanku sebagai ibu beranak tiga (wow…banyak juga ya anakku ehhee) yang masih kecil-kecil membuatku cukup sibuk dan ditambah dengan tugasku sebagai dokter rasanya aku bisa bilang tambah sibuk. Belum lagi tugasku sebagai dosen. Whheeww…Sibbukkk…

Itupun masih kalah sibuk dengan temen-temenku yang lain. Tapi sungguh, bagiku diriku ini sudah sibuk. Sibuk…buk…buk.

Aku gak ingin waktuku berakhir untuk pekerjaan. Aku ingin waktuku (terutama dalam 5 tahun kedepan) itu untuk membesarkan anak-anakku. Aku gak ingin anak-anakku tumbuh tanpa sepengetahuanku. Gak ingin juga suatu hari aku bilang “wow, ternyata kamu dah bisa membaca, menulis, bla bla bla…” tanpa tahu prosesnya. Terutama lagi, gak ingin anak-anakku tumbuh menjadi anak yang yang gak dekat dengan diriku, gak bisa menganggapku sahabat, atau cerita apapun padaku. Lebih buruk lagi jika ternyata anakku tidak tumbuh optimal dan tidak menjadi hamba ALLAH swt yang beriman karena aku tidak mengurus mereka dengan baik dan hanya menyerahkan perawatan mereka pada pembantu atau baby sitter.

Aku ingin terlibat dalam sebagian besar proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anakku tersayang….

Suamiku sayang akhir-akhir ini menjadi sangat care terhadap keluarga, terutama dalam proses perkembangan ketiga anak-anakku. Bahagia merasakan perubahan baik itu. But in other hand…rasanya diri ini juga jadi merasa bersalah dan tambah bersalah karena spertinya tugas kami sedikit tertukar. Harusnya aku lebih banyak dirumah dan lebih memperhatikan mereka bertiga dan suamiku. Ouucchhhh… rasanya pengen membuat diri ini lebih bisa membagi waktu.

Anyway…thanks a bunch ya my hubby sayang…

Apalagi bentar lagi aku - dan my hubby setuju – akan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Pastinya akan bertambah kesibukanku. Sungguh, I have to deal with ALL those business… Dan aku harus belajar untuk membagi waktu, melakukan sendiri pekerjaan tepat waktu, dan mendelegasikan pekerjaan - yang harus kulakukan tapi tidak bisa kulakukan sendiri - dengan baik.

Ya Allah…bimbinglah hambamu ini…